Kejujuran apa lagi
Jika semuanya dipapas , dicantas , ditebas
Tanpa kira batas , tak kira puas
Yang tertinggal hanya hampas hampas
Buat yang berhempas pulas
Mengisi perut memulas mulas
Kejujuran apa lagi
Jika sering mendongak langit
Membuta mata , membatu hati , menutup teliga tuli
Hingga semuanya terpalit
Minum terasa pahit , makan merasa sakit
Kejujuran apa lagi
Kiranya mencari sesuap nasi
Tanpa kira simpati , tak perduli harga diri
Menjual barakah , melelong pahala
Yang tertinggal jutaan bala malapetaka buat yang pasrah
Kejujuran apa lagi
Kiranya hati telah lemas mati
Tenggelam memamah diri
Menipu diri sendiri membohongi pekerti
Bila ketemu saat mati
Nangis hiba kesal tak henti
Menatap sejarah peribadi
Tarian Kalam
Thursday, 16 June 2011
Tuesday, 14 June 2011
Salaam Buat Mu , Ya Junjungan Kami
Salam buat mu , Ya Junjungan kami
Salam buat keluarga mu , Ya Pemimpin kami
Izinkanlah hati kami melafaz salam buat mu , Ya Rasul kesayangan kami
Kaulah pilihan antara yang terpilih
Mutiara nan indah antara yang terindah
Penyejuk hati , penyaman rasa buat jiwa yang gundah gulana
Kata kata mu , budi pekerti mu , mekar di relung jiwa
Pusaka hebat buat semua , ingatan yang tak harus dilupa
Ketabahanmu , kesabaranmu , ketenanganmu
Membongkar jiwa kami yang kaku
Tangisanmu , rindu pilu mu ,
Mengalirkan tangisan mata kami yang keliru
Pengorbananmu tak ada berganti walau satu
Kaulah penyuluh seluruh hati kami nan beku
Wahai Rasul , Penghulu Segala Nabi
Kekasih kesayangan buat Yang Abadi
Izinkanlah kami sekali lagi
Mengucapkan salam dan salawat buat mu yang dikasihi
Muga syafaat mu melindungi kami nanti
Salam buat keluarga mu , Ya Pemimpin kami
Izinkanlah hati kami melafaz salam buat mu , Ya Rasul kesayangan kami
Kaulah pilihan antara yang terpilih
Mutiara nan indah antara yang terindah
Penyejuk hati , penyaman rasa buat jiwa yang gundah gulana
Kata kata mu , budi pekerti mu , mekar di relung jiwa
Pusaka hebat buat semua , ingatan yang tak harus dilupa
Ketabahanmu , kesabaranmu , ketenanganmu
Membongkar jiwa kami yang kaku
Tangisanmu , rindu pilu mu ,
Mengalirkan tangisan mata kami yang keliru
Pengorbananmu tak ada berganti walau satu
Kaulah penyuluh seluruh hati kami nan beku
Wahai Rasul , Penghulu Segala Nabi
Kekasih kesayangan buat Yang Abadi
Izinkanlah kami sekali lagi
Mengucapkan salam dan salawat buat mu yang dikasihi
Muga syafaat mu melindungi kami nanti
Friday, 3 June 2011
Perbezaan Kita ... Wahai Diri
Wahai diri ....
Janganlah dimulai , bicaramu tanpa henti
Membiar diri dinodai , melukis wajahmu tanpa ditabiri
Wahai diri ....
Kau hebat bijak bestari
Umpama mawar segar mewangi , mengungkap kata tanpa henti
Tapi ... lupakah kau Malaikat disisi , mencatat segalanya tanpa dilupai ?
Wahai diri ....
Seharusnya kau mengerti
Yang dikau cari ditabiri
yang ku ingini lembah hakiki
Yang dikau cari ramai menyukai
Yang ku ingini redha yang diberi
Yang dikau cari pujaan dihati
Yang ku ingini permata jauhari
Tidakkah kau mengerti ?
Wahai diri ....
Yang Maha Qudus senantiasa menanti
Yang Maha Haq senantiasa di sisi
Yang Maha Hakim senantiasa adil mengadili
Di Mahkamah Agung kita bersaksi
Di negeri Hakiki tempat kita pasti
Janganlah dimulai , bicaramu tanpa henti
Membiar diri dinodai , melukis wajahmu tanpa ditabiri
Wahai diri ....
Kau hebat bijak bestari
Umpama mawar segar mewangi , mengungkap kata tanpa henti
Tapi ... lupakah kau Malaikat disisi , mencatat segalanya tanpa dilupai ?
Wahai diri ....
Seharusnya kau mengerti
Yang dikau cari ditabiri
yang ku ingini lembah hakiki
Yang dikau cari ramai menyukai
Yang ku ingini redha yang diberi
Yang dikau cari pujaan dihati
Yang ku ingini permata jauhari
Tidakkah kau mengerti ?
Wahai diri ....
Yang Maha Qudus senantiasa menanti
Yang Maha Haq senantiasa di sisi
Yang Maha Hakim senantiasa adil mengadili
Di Mahkamah Agung kita bersaksi
Di negeri Hakiki tempat kita pasti
Thursday, 2 June 2011
Kembalilah
Ketakutan apa yang menerjangmu , wahai diri
Keinginan apa yang kau impikan ?
Mengapa harus begini , memburu bayanganmu sendiri ?
Tidakkah kau lihat di luar sana
Burung burung bebas meneroka langit nan biru
Ke sana ke mari tanpa disedari
Pemburu malam pasti menanti
Lepaskan .... lepaskanlah rantai itu
Rantai yang memaku dan melilit mu
Lemparlah ia jauh jauh ke jurang terdalam
Agar dikau mengerti erti kehidupan
Yang Maha Pengasih tidak pernah kejam
Yang Maha Hidup tidak pernah diam
Yang Maha Melihat tidak pernah pejam
Yakinlah ... Yang Maha Mengetahui pasti faham
Kembalilah ke titik permulaanmu
Titik kesucian yang tak pernah tercela
Tak pernah ternoda , tak pernah terhina
Tenangkanlah jiwamu
Terangkanlah bashiramu
Pulanglah ke asalmu
Keinginan apa yang kau impikan ?
Mengapa harus begini , memburu bayanganmu sendiri ?
Tidakkah kau lihat di luar sana
Burung burung bebas meneroka langit nan biru
Ke sana ke mari tanpa disedari
Pemburu malam pasti menanti
Lepaskan .... lepaskanlah rantai itu
Rantai yang memaku dan melilit mu
Lemparlah ia jauh jauh ke jurang terdalam
Agar dikau mengerti erti kehidupan
Yang Maha Pengasih tidak pernah kejam
Yang Maha Hidup tidak pernah diam
Yang Maha Melihat tidak pernah pejam
Yakinlah ... Yang Maha Mengetahui pasti faham
Kembalilah ke titik permulaanmu
Titik kesucian yang tak pernah tercela
Tak pernah ternoda , tak pernah terhina
Tenangkanlah jiwamu
Terangkanlah bashiramu
Pulanglah ke asalmu
Wednesday, 1 June 2011
Sabda Rasulullah Dan Al Fateh
Diangkat raja seusia muda
Dijunjung amanah tanpa berdusta
Sabda Rasulullah tersemat di dada
Konstantinople milik kita ,jika elok rajanya , elok tenteranya dan elok rakyat jelata ( HR Ahmad b Hanbal )
Bersama Syamsudin Al Wali pembimbing berjasa
Zaqhanus , Urban dan Hamzah Pasha dikumpul sama
Mereka rencana , merancang cita cita
Misi pertama menawan kota
Di Tanduk Emas segalanya bermula
Di Selat Bosphorus sasaran utama
Bahtera dijulang , dialih semalam cuma
Daratan bertukar laut , bukan percuma
Akhirnya Konstantinople menyerah kalah
Gara gara Al Fateh yang bijaklaksana
Kota diurus adil saksama
Rakyat jelata merasa gembira
Bermulalah lembaran sejarah Baginda
Selesai Konstantinople , Serbia pula
Bosnia , Macedonia dan rantau Balkan semua adanya
Bahkan ke maghrib hingga ke Italia
Setiap bermula ada akhirnya
Sang Raja memerintah hanya seketika
49 tahun berlalu ajal pun tiba
1481 , Sang Raja dijemput Allah Yang Esa
Dijunjung amanah tanpa berdusta
Sabda Rasulullah tersemat di dada
Konstantinople milik kita ,jika elok rajanya , elok tenteranya dan elok rakyat jelata ( HR Ahmad b Hanbal )
Bersama Syamsudin Al Wali pembimbing berjasa
Zaqhanus , Urban dan Hamzah Pasha dikumpul sama
Mereka rencana , merancang cita cita
Misi pertama menawan kota
Di Tanduk Emas segalanya bermula
Di Selat Bosphorus sasaran utama
Bahtera dijulang , dialih semalam cuma
Daratan bertukar laut , bukan percuma
Akhirnya Konstantinople menyerah kalah
Gara gara Al Fateh yang bijaklaksana
Kota diurus adil saksama
Rakyat jelata merasa gembira
Bermulalah lembaran sejarah Baginda
Selesai Konstantinople , Serbia pula
Bosnia , Macedonia dan rantau Balkan semua adanya
Bahkan ke maghrib hingga ke Italia
Setiap bermula ada akhirnya
Sang Raja memerintah hanya seketika
49 tahun berlalu ajal pun tiba
1481 , Sang Raja dijemput Allah Yang Esa
Subscribe to:
Posts (Atom)