Thursday 16 June 2011

Apa Lagi ?

Kejujuran apa lagi
Jika semuanya dipapas , dicantas , ditebas
Tanpa kira batas , tak kira puas
Yang tertinggal hanya hampas hampas
Buat yang berhempas pulas
Mengisi perut memulas mulas

Kejujuran apa lagi
Jika sering mendongak langit
Membuta mata , membatu hati , menutup teliga tuli
Hingga semuanya terpalit
Minum terasa pahit , makan merasa sakit

Kejujuran apa lagi
Kiranya mencari sesuap nasi
Tanpa kira simpati , tak perduli harga diri
Menjual barakah , melelong pahala
Yang tertinggal jutaan bala malapetaka buat yang pasrah

Kejujuran apa lagi
Kiranya hati telah lemas mati
Tenggelam memamah diri
Menipu diri sendiri membohongi pekerti
Bila ketemu saat mati
Nangis hiba kesal tak henti
Menatap sejarah peribadi


Tuesday 14 June 2011

Salaam Buat Mu , Ya Junjungan Kami

Salam buat mu , Ya Junjungan kami
Salam buat keluarga mu , Ya Pemimpin kami
Izinkanlah hati kami melafaz salam buat mu , Ya Rasul kesayangan kami

Kaulah pilihan antara yang terpilih
Mutiara nan indah antara yang terindah
Penyejuk hati , penyaman rasa buat jiwa yang gundah gulana
Kata kata mu , budi pekerti mu , mekar di relung jiwa
Pusaka hebat buat semua , ingatan yang tak harus dilupa

Ketabahanmu , kesabaranmu , ketenanganmu
Membongkar jiwa kami yang kaku
Tangisanmu , rindu pilu mu ,
Mengalirkan tangisan mata kami yang keliru
Pengorbananmu tak ada berganti walau satu
Kaulah penyuluh seluruh hati kami nan beku

Wahai Rasul , Penghulu Segala Nabi
Kekasih kesayangan buat Yang Abadi
Izinkanlah kami sekali lagi
Mengucapkan salam dan salawat buat mu yang dikasihi
Muga syafaat mu melindungi kami nanti


Friday 3 June 2011

Perbezaan Kita ... Wahai Diri

Wahai diri ....
Janganlah dimulai , bicaramu tanpa henti
Membiar diri dinodai , melukis wajahmu tanpa ditabiri

Wahai diri ....
Kau hebat bijak bestari
Umpama mawar segar mewangi , mengungkap kata tanpa henti
Tapi ... lupakah kau Malaikat disisi , mencatat segalanya tanpa dilupai ?

Wahai diri ....
Seharusnya kau mengerti
Yang dikau cari ditabiri
yang ku ingini lembah hakiki
Yang dikau cari ramai menyukai
Yang ku ingini redha yang diberi
Yang dikau cari pujaan dihati
Yang ku ingini permata jauhari
Tidakkah kau mengerti ?

Wahai diri ....
Yang Maha Qudus senantiasa menanti
Yang Maha Haq senantiasa di sisi
Yang Maha Hakim senantiasa adil mengadili
Di Mahkamah Agung kita bersaksi
Di negeri Hakiki tempat kita pasti



Thursday 2 June 2011

Kembalilah

Ketakutan apa yang menerjangmu , wahai diri
Keinginan apa yang kau impikan ?
Mengapa harus begini , memburu bayanganmu sendiri ?

Tidakkah kau lihat di luar sana
Burung burung bebas meneroka langit nan biru
Ke sana ke mari tanpa disedari
Pemburu malam pasti menanti

Lepaskan .... lepaskanlah rantai itu
Rantai yang memaku dan melilit mu
Lemparlah ia jauh jauh ke jurang terdalam
Agar dikau mengerti erti kehidupan

Yang Maha Pengasih tidak pernah kejam
Yang Maha Hidup tidak pernah diam
Yang Maha Melihat tidak pernah pejam
Yakinlah ... Yang Maha Mengetahui pasti faham

Kembalilah ke titik permulaanmu
Titik kesucian yang tak pernah tercela
Tak pernah ternoda , tak pernah terhina
Tenangkanlah jiwamu
Terangkanlah bashiramu
Pulanglah ke asalmu



Wednesday 1 June 2011

Sabda Rasulullah Dan Al Fateh

Diangkat raja seusia muda
Dijunjung amanah tanpa berdusta
Sabda Rasulullah tersemat di dada
Konstantinople milik kita ,jika elok rajanya , elok tenteranya dan elok rakyat jelata ( HR Ahmad b Hanbal )

Bersama Syamsudin Al Wali pembimbing berjasa
Zaqhanus , Urban dan Hamzah Pasha dikumpul sama
Mereka rencana , merancang cita cita
Misi pertama menawan kota

Di Tanduk Emas segalanya bermula
Di Selat Bosphorus sasaran utama
Bahtera dijulang , dialih semalam cuma
Daratan bertukar laut , bukan percuma

Akhirnya Konstantinople menyerah kalah
Gara gara Al Fateh yang bijaklaksana
Kota diurus adil saksama
Rakyat jelata merasa gembira

Bermulalah lembaran sejarah Baginda
Selesai Konstantinople , Serbia pula
Bosnia , Macedonia dan rantau Balkan semua adanya
Bahkan ke maghrib hingga ke Italia

Setiap bermula ada akhirnya
Sang Raja memerintah hanya seketika
49 tahun berlalu ajal pun tiba
1481 , Sang Raja dijemput Allah Yang Esa

Sunday 29 May 2011

Pergi Mu Andalucia

Menelusuri liku perjalanan mu , Andalucia
Airmata menghiba sedih , menitis laju , mendayu lesu
Mana kah perginya keagungan mu ?
Mana kah wajah kegemilangan mu satu waktu dulu ?

Begitu gagah ... begitu perkasa Panglima Tariq
Membakar bahtera , membakar semangat Sang Perajurit
Mengemudi bala tentera hingga ke Gibraltar di bukit
Dengan kalimah " Tak Kembali atau Syahid "

Di dadamu ... di dadamu itu telah tercatit
Semangat anak bangsa melakukan tauhid
Sang Sasterawan , Sang Cendikiawan , Sang Pahlawan kembali bangkit
Bersatu jiwa , bersatu hati pada Yang Wajib

Kau kegemilangan , kesejahteraan , keharmonian
Unggul , utuh di Persada Eropa tanpa tentangan
Mercu tanda Al Hambra bahan sanjungan
Mesjid Cordova madrasah ilmuan

Semuanya nadi tubuh mu
Cahayamata mu
Simfoni indah di telinga mu
Melodi buat diri mu

Tapi kini ....
Ianya tiada lagi
Ianya telah pergi
Hilang ditelan zaman tak kunjung kembali
Al Hambra lemah terkulai tak mampu berdiri
Di pukul Sang Badai tanpa henti

Andalucia ... kini kau terus pergi
Pergi meninggalkan kami
Bersama memori , bersama sejarah mu tersendiri
Apakah akan ada peristiwa Andalucia ke dua kali ?


Saturday 28 May 2011

Seungkap Kata Kahlil Gibran

Sekali lagi laut mempertemukan kita dengan pantai ini
Dalam jalinan jutaan gelombang yang beriringan
Dalam bertaut lepas , berpagut dan bebas mengungkapkan kata kata di hari ini
Bukan kata kata yang ingin ku ungkap
Tapi getaran hati untuk berkata
"Aku masih cinta dan sayang pada mu"


Ketika cinta memanggilmu maka dekatilah dia
Walau jalannya terjal dan berliku
Kerna kau akan menikmati keindahan cinta yang terpancar dari rona wajah kekasih hatimu


----- Kahlil Gibran

Hati

Hati ... mengertilah
Hati ... merunduklah
Hati ... merendahlah
Hati ... kembalilah

Hati ... kau indah
Hati ... kau suci jilah
Hati ... kau bersabarlah
Hati ... kau ke mana ?

Lalu ....
Apa yang kau cari ?
Apa yang kau ingini ?
Apa yang kau tangisi ?

Pulanglah ... Pulanglah ....

Friday 27 May 2011

Tika Air Cinta Mencecah Kaki

Bila mengharung samudera cinta
Kehidupan bisa terbelah dua
Bisa kita menjadi keindahan
Mampu pula menjadi beban

Tika air cinta mencecah kaki mu
Renungilah langit nan biru
Tatapilah mentari yang satu
Muga terang perjalanan berliku

Bila gelora cinta mendatang
Jadikan malam sebagai teman
Agar bintang menjadi penerang
Muga hati tabah dan tenang

Kala siang menjenguk kembali
Mendaratlah ke dataran ini
Sematlah pengalaman di hati
Menjadi kompas perjalanan nurani

Thursday 26 May 2011

Pabila pena dan kalam mulai menari

Hari ini , pertama kali menulis kembali setelah 6 tahun menyepi . Walhal sebelum ini aku sering menulis di medan maya ini. Tetapi atas sebab kesibukan , ku tinggalkan jauh jauh segalanya hinggalah tiba waktu di mana hati ingin memulakan tariannya semula. Aku mulai menggerakkan jejari dan pena mengikuti gerak kalam ku.

Bukanlah seorang penulis yang tegar tetapi aku senang meluahkan segala yang tersurat dan tersirat yang dihasilkan oleh kalamku melalui pena gersang ini . Itulah aku.

Ku mulai canggong tarian penaku ini perihal kehidupan . Kehidupan manusia .... kehidupan bermasyarakat ataupun individu. Semuanya tertulis dalam sarung kehidupan walaupun mahkluk itu sekecil zarah maupun sebesar mentari .... semuanya pasti melalui sejarah perjalanan kehidupan.

Apakah erti sebuah kehidupan ? Apa itu sebuah kehidupan ? Aaaahhhhh .... bingung. Berbagai istilah , terjemahan , pengertian , penghuraian , dan sebagainya yang semusimnya telah ku dengari . Hidup itu untuk apa ? Mengapa kehidupan itu dicipta ?

Setiap insan di alam ini pasti , akan pasti dan sudah pasti menghuraikannya dengan cara tersendiri . Ikut hitungan dan ungkapan masing masing . Terpulanglah buat kita semua , pengertian yang bagaimana yang harus diikuti , di pegang dan di teladani . Setiap insan mempunyai haknya yang tersendiri , tidak boleh dicampuri dan harus dihormati oleh insan lainnya . Apa pun yang penting ...... janganlah setiap peran yang kita mainkan menjadi satu bentuk kezaliman , penindasan , penghinaan dan sebagainya buat insan lain ataupun kelompok yang lain . Kerana bila kita mulai melakukan peranan kehidupan yang mulai terkeluar dari batas kehidupan dan kemanusiaan maka tak ubah seperti tergelincirnya bumi dari peredaran orbitnya di garis orbitnya sendiri . Maka jika itu terjadi sudah pasti tercipta satu 'hal' yang akan membawa kemudaratan padanya dan makhluk yang lain. Kehidupan adalah satu 'wilayah' atas setiap makhluk dengan cara tersendiri untuk meterjemahkannya . Kita teruskan dengan cara kita dan biarlah insan lain meneruskannya dengan cara mereka sendiri . Buatlah apa yang dirasakan terbaik asal ianya tidak memudaratkan insan dan kelompok lainnya .

"Hiduplah seperti Bunga Sakura  .... kata pujangga Jepun. Hiduplah seperti lilin yang menerangi kegelapan .... istilah pujangga kita . Hiduplah seperti Si Pheonix ... kata pujangga negeri Cina dan berbagai bagai lagi perumpamaan perumpamaan oleh manusia di dunia sejak berzaman lampau perjalanannya.

Walau apa pun kata kata atau perumpamaan yang ada ...... Apakah setiap dari kita benar benar sudah melakukan pengabdian dan penghambaan sejati pada kehidupan ?

Aku masih tertanya tanya pada diriku sendiri ?


Pabila kalam mulakan irama lagunya
Pena mulai menari menurut rentaknya